SAHABAT BARU
Di sebuah SMP di
Bandung, terdapat 3 siswa kelas VII F yang menjalin persahabatan. Mereka adalah
Fikri, Saskia, dan Chikka. Pada suatu hari, di kelas Fikri dan Saskia sedang
belajar bersama karena setelah jam istirahat diadakan ulangan harian. Ketika
mereka sedang asyik belajar, tiba-tiba Chikka mengagetkan mereka. Sontak saja
Fikri marah kepada Chikka karena telah mengagetkannya dan mengganggu mereka.
Kemudian Chikka bergabung dan menceritakan bahwa ada murid baru laki-laki yang
akan masuk ke kelasnya.
Tet…tet….tettttttt….
Mereka
mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Ibu Guru datang bersama murid
baru tersebut. Murid tersebut
memperkenalkan dirinya. Namanya Septian Wisudawan yang biasa dipanggil
Tian. Ia berasal dari Aceh. Saat Tian memperkenalkan diri, Fikri, Saskia, dan
Chikka membicarakannya. Dan Ibu Guru memerintahkan Tian untuk duduk di samping
Fikri karena bangku di samping Fikri masih kosong. Pelajaran dimulai seperti biasa, namun Fikri
asyik berbicara dengan Tian sehingga ia mendapatkan soal dari Ibu Guru.
Tet… tet.. tettttt…
jam istirahat telah tiba.
Fikri, Saskia, dan
Chikka mengajak Tian ke kantin, namun Tian menolak karena membawa bekal.
Akhirnya mereka ke kantin hanya bertiga. Sepulang dari kantin mereka melihat
Tian sendirian saja, mereka mendekatinya dan bercanda tawa bersama, meskipun
Tian sedikit canggung. Jam istirahat telah usai. Ketiga sahabat tersebut panik,
karena saat itulah ulangan dimulai. Ibu Guru datang dan membagikan soal. Ibu
Guru mengelilingi kelas saat Fikri, dan sahabatnya sedang mencontek. Mereka pun
terkejut. Waktu mengerjakan ulangan telah habis. Mereka kebingungan saat Ibu
Guru memerintahkan untuk mengumpulkan kertas ulangan mereka. Dengan berat hati
mereka mengumpulkan ulangannya.
Saat Fikri dan
sahabatnya akan pulang, mereka dipanggil oleh Ibu Guru. Ibu Guru menanyakan
tentang sikap Tian di kelas. Dan Ibu Guru juga menceritakan sedikit tentang
Tian. Tian adalah salah satu korban selamat dari Tragedi Tsunami Aceh, kedua
orang tuanya meninggal terseret ombak, dan kini ia tinggal di rumah
pamannya dengan adiknya yang bernama
Annisa. Annisa masih duduk di SD kelas IV. Namun, keluarga pamannya termasuk
keluarga yang kurang mampu sehingga Tian harus berhemat dengan membawa bekal ke
sekolah. Seusai bercerita, Ibu Guru meminta Fikri, Saskia, dan Chikka untuk
menjadi teman baiknya agar ia tidak terus menerus kesepian dan berduka. Fikri
dan sahabatnya berjanji akan bersahabat baik dengan Tian. Tak lama kemudian,
mereka berpamitan dan pulang .
Di rumahnya, Fikri
terus memikirkan Tian. Sesaat, Fikri mendapatkan ide untuk menemani Tian saat
jam istirahat. Fikri mengajak Saskia dan Chikka untuk membawa bekal besok.
Keesokan harinya
saat jam istirahat.
Fikri, Saskia, dan
Chikka mengajak Tian untuk memakan bekal bersama-sama. Mereka memakan bekal
mereka dengan canda tawa dan saling berbagi. Setelah selesai makan, Tian
mengucapkan terimakasih kepada Fikri, Saskia, dan Chikka kerena telah berbuat
baik kepadanya. Fikri, Saskia, dan Chikka memberitahukan kepada Tian bahwa Tian telah
menjadi Sahabat baru mereka.
Sejak itulah Tian
semakin kuat karena sahabat-sahabat barunya yang selalu disampingnya saat suka
maupun duka. Dan mereka menjadi sahabat bahagia hingga SMA karena mereka
bersekolah di SMA yang sama.
☺☺☺ TAMAT ☺☺☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar