Selasa, 18 Maret 2014
PESONA RAJA AMPAT
Kepulauan Raja
Ampat merupakan tempat
yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata
penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan
salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di
seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan
flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John
Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs
ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau
Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang
terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua
pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli
dari Conservation International, The Nature Conservancy , dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya,
mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75%
dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis
moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini
menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat
dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Spesies yang
unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis pigmy seahorse
atau kuda laut mini, wobbegong dan Manta Ray. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan
gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam
dengan ditemani beberapa ekor Manta Ray yang jinak seperti ketika Anda menyelam
di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken
Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant
trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh
kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang
berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga
sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam
memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di
Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena
daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat
penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan
juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang
dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat
karam peninggalan perang dunia ke II yang bisa dijumpai di beberapa tempat
penyelaman menjadikan tempat yang bagus untuk wreck dive seperti di P. Wai. Dan
masih banyak lagi situs terumbu karang yang sebenarnya belum pernah dijamah.
Ini menjadikan penyelaman di Raja Ampat terasa lebih menantang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar